MAKALAH PARAGRAF
MAKALAH
PARAGRAF
Oleh:
Pia Rohdina
Popi Ovtapiana
Rudi Herdiato
Tuti Herawati
PROGRAM STUDI STRARTA 1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU
KESEHATAN
CIREBON 2014KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T, atas
segala kemampuan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelasaikan
Tugas Makalah yang berjudul “PARAGRAF “ pada mata kuliah Bahasa
Indonesia. Kehidupan yang layak dan sejahtera merupakan hal yang sangat wajar
dan diinginkan oleh setiap masyarakat, mereka selalu berusaha mencarinya dan
tak jarang menggunakan cara – cara yang tidak semestinya dan bisa berakibat
buruk. Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya, serta tak lupa sholawat dan salam kepada junjungan Nabi besar
Muhammad Swt atas petunjuk dan risalahNya, yang telah membawa zaman
kegelaapan ke zaman terang benderang, dan atas doa restu dan dorongan dari
berbagai pihak-pihak yang telah membantu kami memberikan referensi dalam
pembuatan makalah ini. Terutama kepada search engine google yang ikut berperan
besar dalam pembuatan makalah ini.
Kami dapat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini, oleh karena itu kami sangat menghargai akan saran dan
kritik untuk membangun makalah ini lebih baik lagi. Demikian yang dapat kami sampaikan,
semoga melalui makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Cirebon,
November 2014
( Penyusun )
DAFTAR ISI
Kata
pengantar…………………….……………………...……………………......i
Daftar
Isi………....………………….………………….……………….………...ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang…..…………...……………………………....….....................iii
1.2 Rumusan
Masalah…………………………………………………………….iv
BAB
II PEMBAHASAN
2.1
Struktur Paragraf ………………….............………………………..…..……..1
2.2
Syarat-Syarat Paragraf………………...………………………………….…...4
2.3
Macam-Macam Paragraf……………..…………..……………………....…....7
2.4 Unsur-Unsur
Paragraf………………………..…………………………........10
BAB
IV PENUTUP
3.1
Kesimpulan…………………..………………………………………………11
3.2
Saran…..………………….....…………………....................………..............11
Daftar
Pustaka……………………….….………………........…………………..12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebuah paragraf (dari
Bahasa Yunani paragraphos, “menulis di samping” atau “tertulis di samping”)
adalah suatu jenis tulisan yang memiliki tujuan atau ide. Awal paragraf
ditandai dengan masuknya ke baris baru. Terkadang baris pertama dimasukkan;
kadang-kadang dimasukkan tanpa memulai baris baru. Dalam beberapa hal awal
paragraf telah ditandai oleh pilcrow.
Umumnya kesulitan pertama membuat karya tulis ilmiah adalah
mengungkapkan pikiran menjadi kalimat dalam bahasa ilmiah. Sering dilupakan
perbedaan antara paragraf dan kalimat. Suatu kalimat dalam tulisan tidak
berdiri sendiri, melainkan kait-mengait dalam kalimat lain yang membentuk
paragraph, paragraf merupaka sanian kecil sebuah karangan yang membangun satuan
pikiran sebagai pesan yang disampaikan oleh penulis dalam karangan.
Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang
biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun
beberapa kalimat menjadi paragraph, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan
kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu
gagasan. Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak,saling
berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.
Dalam
kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu
kalimat, hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud alinea
semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang
kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang
dipakai dalam tulisan ilmiah. Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang
lebih luas dari sudut pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraf
sebenarnya sudah memasuki kawasan karangan sebab formal yang sederhana boeh
saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi, tanpa kemampuan menyusun
paragraf,tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan.
1.2 Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang permasalahan yang di atas, maka
dapat dirumuskan permasalahan yang akan dibahas sebagai berikut:
1.
Apa yang dimaksud dengan
paragraf/Alinea?
2.
Apa saja fungsi paragraf/alinea?
3. Apa saja syarat-syarat paragraph/alinea?
4.
Apa saja jenis-jenis paragraph?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 STRUKTUR PARAGRAF
Paragraf terdiri atas kalimat topik atau
kalimat pokok dan kalimat penjelas atau kalimat pendukung. Kalimat topik
merupakan kalimat terpenting yang berisi ide pokok alinea. Sedangkan kalimat
penjelas atau kalimat pendukung berfungsi untuk menjelaskan atau mendukung ide
utama. Untuk mendapatkan
paragraf yang baik perlu diperhatikan hal-hal berikut :
1. Posisi Paragraf
Sebuah
karangan dibangun oleh beberapa bab. Bab-bab suatu karangan yang mengandung
kebulatan ide dibangun oleh beberapa anak bab. Anak bab dibangun oleh beberapa
paragraf. Jadi, kedudukan paragraf dalam karangan adalah sebagai unsur
pembangun anak bab, atau secara tidak langsung sebagai pembangun karangan itu
sendiri. Dapat dikatakan bahwa paragraf merupakan satuan terkecil karangan,
sebab di bawah paragraf tidak lagi satuan yang lebih kecil yang mampu
mengungkapkan gagasan secura utuh dan lengkap.
2. Batasan Paragraf
Pengertian
paragraf ini ada beberapa pendapat, antara lain :
1. Kamus Besar Bahasa Indonesia : paragraf adalah bagian bab
dalam suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya
dimulai dengan garis baru)
2. The Jiang Gie dan A. Didyamartaya : paragraf ialah satuan
pembagian lebih kecil di bawah sesuatu bab dalam buku. Paragraf biasanya diberi
angka Arab.
Paragraf
bukan berkaitan dengan segi keindahan karangan itu, tetapi pembagian per
paragraf ini memiliki beberapa kegunaan, sebagai berikut:
1.
Sebagai
penampung fragmen ide pokok atau gagasan pokok keseluruhan paragraph
2.
Alat
untuk memudahkan pernbaca memahami jalan pikiran penulisnya
3.
Penanda
bahwa pikiran baru dimulai,
4.
Alat
bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis
5.
Dalam rangka keseluruhan karangan,
paragraf dapat berguna bagi pengantar, transisi, dan penutup.
4. Unsur-Unsur Paragraf
Ialah
beberapa unsur yang pembangun paragraf, sehingga paragraf tersebut tersusun
secara logis dan sistematis. Unsur-unsur paragraf itu ada empat macam, yaitu :
(1) transisi,
(2) kalimat topik,
(3) kalimat pengem-bang, dan
(4) kalimat penegas.
Keempat
unsur ini tampil secara bersama-sama atau sebagian, oleh karena itu, suatu
paragraf atau topik paragraf mengandung dua unsur wajib (katimat
topik dan kalimat pengembang), tiga unsur, dan mungkin empat unsur.
5. Struktur Paragraf
Mendapatkan
banyaknya unsur dan urutan unsur yang pembangun paragraf, struktur paragraf
dapat dikelompokkan menjadi delapan kemungkinan, yaitu :
1. Paragraf terdiri atas transisi
kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat penegas.
2. Paragraf terdiri atas transisi
berupa kata, kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat penegas.
3. Paragraf terdiri atas kalimat topik,
kalimat pengembang, dan kalimat peneges.
4. Paragraf terdiri atas transisi
berupa kata, kalimat topik, dan kalimat pengembang.
5. Paragraf terdiri atas transisi
berupa kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang.
6. Paragraf terdiri atas kalimat topik
dan kalimat pengembang.
7. Paragraf terdiri atas kalimat
pengembang dan katimat topik.
2.2 SYARAT-SYARAT PARAGRAF
1. Kesatuan
Kesatuan
paragraf ialah semua kalimat yang membangun paragraf secara bersama-sama
menyatakan suatu hal atau suatu tema tertenru. Kesatuan di sini tidak boleh
diartikan bahwa paragraf itu memuat satu hal saja.
2. Kepaduan
Kepaduan (koherensi) adalah
kekompakan hubungan antara suatu kalimat dan kalimat yang lain yang membentuk
suatu paragraf kepaduan yang baik tetapi apabila hubungan timbal balik antar
kalimat yang membangun paragraf itu baik, wajar, dan mudah dipahami. Kepaduan
sebuah paragraf dibangun dengan memperhatikan beberapa hal, seperti pengulangan
kata kunci, penggunaan kata ganti, penggunaan transisi, dan kesejajaran(paralelisme).
3. Kelengkapan
Ialah
suatu paragraf yang berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang
kalimat topik. Paragraf yang hanya ada satu kalimat topik dikatakan paragraf
yang kurang lengkap. Apabila yang dikembangkan itu hanya diperlukan dengan
pengulangan-pengulangan adalah paragraf yang tidak lengkap.
4. Panjang Paragraf
Panjang
paragraf dalam sebagai tulisan tidak sama, bergantung pada beberapa
jauh/dalamnya suatu Bahasa dan tingkat pembaca yang menjadi sasaran.
Memperhitungkar, 4 hal :
· Penyusunan kalimat topik,
· Penonjolan kalimat topik dalam
paragraf,
· Pengembangan detail-detail penjelas
yang tepat, dan
· Penggunaan kata-kata transisi,
frase, dan alat-alat lain di dalam paragraf.
5. Pola Sususnan Paragraf
Rangkaian
pernyataan dalam paragraf harus disusun menurut pola yang taat asas, pernyataan
yang satu disusun oleh pernyatanyang lain dengan wajar dan bersetalian secara
logis. Dengan cara itu pembaca diajak oleh penulis untuk memahami paragraf
sebagai satu kesatuan gagasan yang bulat. Pola susunannya bermacam-macam, dan
yang sering diterapkan dalam tulisan ilmiah. antara lain :
(1) pola runtunan waktu,
(2) pola uraian sebab akibat,
(3) pola perbandingan dan pertentangan,
(4) pola analogi,
(5) pola daftar, dan
(6) pola lain.
Ada tiga
teknik pengembangan paragraf :
1. Secara alami
Pengembangan
paragraf secara alami berdasarkan urutan ruang dan waktu. Urutan ruang
merupakan urutan yang akan membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya
dalam suatu ruang. Urutan waktu adalah urutan yang menggambarkan urutan
tedadinya peristiwa, perbuatan, atau tindakan.
2. Klimaks dan Antiklimaks
Pengembangan
paragraf teknik ini berdasarkan posisi tertentu dalam suatu rangkaian berupa
posisi yang tertinggi atau paling menojol. Jika posisi yang tertinggi itu
diletakkan pads bagian akhir disebut klimaks. Sebaliknya, jika penulis
mengawali rangkaian dengan posisi paling menonjol kemudian makin lama makin
tidak menonjol disebut antiklimaks.
3. Umum Khusus dan Khusus Umum
Dalam
bentuk Umum ke Khuss utama diletakkan di awal paragraf, disebut paragraf
deduktif. Dalam bentuk khusus-umum, gagasan utama diletakkan di akhir paragraf,
disebut paragraf induktif.
2.3 MACAM-MACAM PARAGRAF
1. Eksposisi
Berisi
uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi.
Contoh:
Para
pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak
pemberitaan mengenai impor daging
ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70
persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit
sehingga harganya meningkat.
2. Argumentasi
Bertujuan
membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta konsep
sebagai alasan/ bukti.
Contoh:
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.
3. Deskripsi
Berisi
gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat,
merasa atau mendengar hal tersebut.
Contoh:
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis yang mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik. Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis yang mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik. Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.
4. Persuasi
Karangan
ini bertujuan mempengaruhi emosi pembaca agar berbuat sesuatu.
Contoh:
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.
5. Narasi
Karangan
ini berisi rangkaian peristiwa yang susul-menyusul, sehingga membentuk alur
cerita. Karangan jenis ini sebagian besar berdasarkan imajinasi.
Contoh:
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.
2.4 UNSUR-UNSUR PARAGRAF
Dalam pembuatan suatu paragraf harus memiliki unsur unsur
pembangun paragraf agar paragraf atau alinea dapat berfungsi dengan sebagaimana
mestinya Topik atau tema atau gagasan utama atau gagasan pokok atau pokok
pikiran, topik merupakan hal terpernting dalam pembuatan suatu alinea atau
paragraf agar kepaduan kalimat dalam satu paragraf atau alinea dapat terjalin
sehingga bahasan dalam paragraf tersebut tidak keluar dari pokok pikiran yang
telah ditentukan sebelumnya.
Kalimat utama atau pikiran utama, merupakan dasar dari
pengembangan suatu paragraf karena kalimat utama merupakan kalimat yang
mengandung pikiran utama. Keberadaan kalimat utama itu bisa di awal paragraf,
diakhir paragraf atau pun diawal dan akhir paragraf. Berdasarkan penempatan
inti gagasan atau ide pokoknya alinea dibagi menjadi beberapa jenis yaitu:
Deduktif : kalimat utama diletakan
di awal alinea
Induktif : kalimat utama diletakan
di akhir anilea
Variatif : kalimat utama
diletakan di awal dan diulang pada akhir alinea
Deskriptif/naratif : kalimat utama tersebar di dalam seluruh
alinea
Kalimat penjelas, merupakan kalimat yang berfungsi sebagai
penjelas dari gagasan utama. Kalimat penjelas merupakan kalimat yang berisisi
gagasan penjelas. Judul (kepala karangan), untuk membuat suatu kepala karangan
yang baik, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu :
1. Provokatif (menarik)
2. Berbentuk frase
3. Relevan (sesuai dengan isi)
4. Logis
5. Spesifik
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
a. Paragraf/alinea adalah suatu bagian
dari bab pada sebuah karangan yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan
garis baru.
b. Secara umum paragraf/alinea
diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari kalimat
c. Syarat-syarat paragraf/alinea yang
baik harus memiliki ketentuan yaitu kesatuan, kepaduan,dan kejelasan
paragraf/alinea, Panjang Paragraf Pola
Sususnan Paragraf
d. Jenis-jenis paragraf berdasarkan
tujuannya yaitu Paragraf pembuka, Paragraf penghubung, Paragraf penutup.
e. Jenis-jenis paragraf berdasarkan
teknik pemaparannya yaitu Paragraf Eksposisi, Paragraf Argumentasi,
Paragraf Deskripsi, Paragraf Persuasi,
Paragraf Narasi, Paragraf Sebab-Akibat
f. Jenis-jenis paragraf berdasarkan
letak kalimat utamanya yaitu Paragraf deduktif, Paragraf induktif, Paragraf
campuran
g. Jenis-jenis paragraf berdasarkan
isinya yaitu Paragraf deskripsi, Paragraf proses, Paragraf efektif, Paragraf
Perulangan, Paragraf Contoh, Paragraf Pertanyaan, Paragraf Perbandingan.
3.2 Saran
Demikianlah makalah dari kelompok kami, semoga dapat bermanfaat bagi kita
semua, terlepas dari itu kami juga sadar bahwa makalah ini masih sangat jauh
dari kesempurnaan, oleh karenanya kritik dan saran yang dapat membangun, sangat
kami harapkan demi perbaikan lebih lanjut.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin,
E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2009. Cermat Berbahasa Indonesia untuk
Perguruan Tinggi. Jakarta : Akademika Pressindo.
Akhadiah,
Sabarti, dkk. 1993. Materi Pokok Bahasa Indonesia. Jakarta : Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Peningkatan Mutu Guru SD Setara D-II dan
Pendidikan Kependudukan.
Finoza,
Lamuddin . 2000. Komposisi Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa Non
Jurusan Bahasa. Jakarta: Mawar Gempita.
Wikipedia Bahasa Indonesia ( Internet ) diakses: 19 november 2014, 15.00 WIB
Comments