LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA GERAK HARMONIS AYUNAN SEDERHANA
LAPORAN
PRAKTIKUM FISIKA
GERAK
HARMONIS
AYUNAN
SEDERHANA
Disusun
untuk memenuhi tugas Laboratorium Fisika.
Program Studi Fisika
Disusun oleh : Pia Rohdina
SMAN CIKIJING, 2012-2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Alloh SWT. bahwa kami telah
menyelesaikan tugas mata pelajaran fisika dengan membuat laporan praktikum
tentang gerak ayunan sederhana yang telah kami lakukan.
Dalam penyusunan tugas atau laporan ini, tidak sedikit hambatan yang
kami hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan laporan ini
tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan bapak guru, sehingga
kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi
pihak yang membutuhkan, khususnya bagi kami sehingga tujuan yang diharapkan
dapat tercapai, Amiin.
Cikijing, 16 Oktober 2012
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari ilmu fisika,
dimulai dari yang ada dari diri kita sendiri seperti gerak yang kita lakukan
setiap saat, energi yang kita pergunakansetiap hari sampai pada sesuatu yang
berada diluar diri kita, salah satu contohnya adalah permainan ditaman
kanak-kanak, yaitu ayunan. Sebenarnya ayunan ini juga dibahas dalam ilmu
fisika, dimana dari ayunan tersebut kita dapat menghitung perioda yaitu selang
waktu yang diperlukan beban untuk melakukan suatu getaran lengkap dan juga kita
dapat menghitung berapa besar gravitasi bumi di suatu tempat.
Pada percobaan ini, ayunan yang dipergunakan adalah ayunan yang dibuat
sedemikian rupa dengan bebannya adalah bandul fisis.
Pada dasarnya percobaan dengan bandul ini tadak terlepas dari getaran,
dimana pengertian getaran itu sendiri adalah gerak bolak balik secara periodia
melalui titik kesetimbangan. Getaran dapat bersifat sederhana dan dapat
bersifat kompleks. Getaran yang dibahasntentang bandul adalah getaran harmonik
sederhana yaitu suatu getaran dimana resultan gaya yang bekerja pada titik
sembarangan selalu mengarah ke titik kesetimbangan dan besar resultan gaya
sebanding dengan jarak titik sembarang ketitik kesetimbangan tersebut.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana mencari nilai percepatan gravitasi bumi di suatu tempat dengan
menggunakan bandul dan apakah nilai tersebut sesuai dengan nilai konstanta percepatan
gravitasi bumi (g = 9,8 m/s2) atau tidak ?
C. Tujuan
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka tujuan dari percobaan ini adalah untuk
mengamati perioda osilasi bandul dan kemudian menentukan besar percepatan
gravitasi bumi di suatu tempat, Menentukan hubungan antara waktu getar dan
panjang ayunan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam kehidupan sehari-hari, gerak bolak balik benda yang bergetar
terjadi tidak tepat sama karena pengaruh gaya gesekan. Ketika kita memainkan
gitar, senar gitar tersebut akan berhenti bergetar apabila kita menghentikan
petikan. Demikian juga bandul yang berhenti berayun jika tidak digerakan secara
berulang. Hal ini disebabkan karena adanya gaya gesekan. Gaya gesekan
menyebabkan benda-benda tersebut berhenti berosilasi. Jenis getaran seperti ini
disebut getaran harmonik teredam. Walaupun kita tidak dapat menghindari
gesekan, kita dapat meniadakan efek redaman dengan menambahkan energi ke dalam
sistem yang berosilasi untuk mengisi kembali energi yang hilang akibat gesekan,
salah satu contohnya adalah pegas dalam arloji yang sering kita pakai. Pada
kesempatan ini kita hanya membahas gerak harmonik sederhana secara mendetail,
karena dalam kehidupan sehari-hari terdapat banyak jenis gerak yang menyerupai
sistem ini
Gravitasi adalah
gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel yang mempunyai massa di alam semesta. Fisika modern mendeskripsikan gravitasi menggunakan Teori
Relativitas Umum dari
Einstein, namun hukum gravitasi universal Newton yang lebih sederhana merupakan hampiran yang cukup akurat dalam
kebanyakan kasus.
Sebagai contoh, bumi yang memiliki massa yang sangat besar menghasilkan gaya gravitasi
yang sangat besar untuk menarik benda-benda di sekitarnya, termasuk makhluk hidup, dan benda-benda yang ada di bumi. Gaya gravitasi
ini juga menarik benda-benda yang ada di luar angkasa, seperti bulan, meteor, dan benda angkasa lainnya, termasuk satelit buatan manusia.
Beberapa teori yang belum dapat dibuktikan menyebutkan bahwa gaya
gravitasi timbul karena adanya partikel gravitron dalam setiap atom.
Hukum
gravitasi universal Newton dirumuskan sebagai berikut:
Setiap massa menarik massa titik lainnya dengan gaya segaris dengan
garis yang menghubungkan kedua titik. Besar gaya tersebut berbanding lurus
dengan perkalian kedua massa tersebut dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua massa titik tersebut.
F adalah besar dari gaya gravitasi antara kedua
massa titik tersebut
m1 adalah besar massa titik pertama
m2 adalah besar massa titik kedua
r adalah jarak antara kedua massa titik, dan
g adalah percepatan gravitasi
g adalah percepatan gravitasi
Dalam sistem internasional,
F diukur dalam newton (N), m1 dan m2 dalam kilograms (kg), r dalam meter (m), dsn konstanta G kira-kira sama dengan 6,67 ×
10−11 N m2 kg−2. Dari persamaan ini
dapat diturunkan persamaan untuk menghitung Berat. Berat suatu benda
adalah hasil kali massa benda tersebut denganpercepatan gravitasi bumi. Persamaan
tersebut dapat dituliskan sebagai berikut: W = mg.
W adalah gaya berat benda tersebut,
m adalah massa dan
g adalah percepatan gravitasi.
W adalah gaya berat benda tersebut,
m adalah massa dan
g adalah percepatan gravitasi.
Percepatan gravitasi ini berbeda-beda dari satu tempat ke tempat lain.
GERAK HARMONIS SEDERHANA
Gerak
harmonis sederhana yang dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah
getaran benda pada pegas dan getaran benda pada ayunan sederhana. Kita akan
mempelajarinya satu persatu. Gerak Harmonis Sederhana pada Ayunan
Ketika beban digantungkan pada ayunan dan tidak diberikan gaya maka
benda akan diam di titik kesetimbangan B. Jika beban ditarik ke titik A dan
dilepaskan, maka beban akan bergerak ke B, C, lalu kembali lagi ke A. Gerakan
beban akan terjadi berulang secara periodik, dengan kata lain beban pada ayunan
di atas melakukan gerak harmonik sederhana.
Besaran
fisika pada Gerak Harmonik Sederhana pada ayunan sederhana
Periode
(T)
Benda yang bergerak harmonis sederhana pada ayunan sederhana memiliki
periode alias waktu yang dibutuhkan benda untuk melakukan satu getaran secara
lengkap. Benda melakukan getaran secara lengkap apabila benda mulai bergerak
dari titik di mana benda tersebut dilepaskan dan kembali lagi ke titik
tersebut.
Pada contoh di atas, benda mulai bergerak dari titik A lalu ke titik B,
titik C dan kembali lagi ke B dan A. Urutannya adalah A-B-C-B-A. Seandainya
benda dilepaskan dari titik C maka urutan gerakannya adalah C-B-A-B-C.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Waktu dan
Tempat Praktikum
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan praktikum
ini adalah :
hari /
tanggal : Selasa / 16 Oktober 2012
waktu
:
Pukul 08.30 s.d.
10.00 WIB
tempat :
Laboratorium Fisika, SMAN 1 CIKIJING
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode kuantitatif. Dan teknik pengambilan data dilakukan dengan eksperimen
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode kuantitatif. Dan teknik pengambilan data dilakukan dengan eksperimen
C. Alat dan Bahan
1. Beban 50
gram dan 100 gram
2. Benang
120 cm
3. Mistar
panjang
4. Stopwatch
5. Kertas
Grafik
6. Statip
D. Langkah
Kerja
1. Gantungkan tali sepanjang 100 cm pada statip.
2. Ambil massa beban 50 gr
3. Ayunkan beban dengan simpangan 3 cm, tentukan waktu untuk 10 getaran.
4. Catat dan masukkan ke dalam table data, pada lembar data yang telah
tersedia. Ulangi langkah sebelumnya dengan mengubah panjang tali 100 cm, 80 cm,
dan 60 cm. catat pula hasilnya ke dalam data pada lembaran data Anda
5. Ulangi langkah sebelumnya dengan mengubah massa beban menjadi 100 gr.
6. Ulangi langkah sebelumnya dengan mengubah simpangan menjadi 5 cm.
7. Jika titik O adalah titik keseimbangan ayunan dan titik P adalah
simpangan terjauh beban, maka perhitungan 1 getaran adalah diawali dari P
melalui O ketitik yang lain Q (misalnya) kembali melalui O dan berakhir di
titik P lagi )lihat gambar dibawah).
8. Tentukan
periode untuk masing-masing ayunan.
9. Tentukan pula harga T² dan 1/T².
10. Tentukan harga percepatan grafitasi g dengan rumus :
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Jumlah getaran = 10 x ayunan
No.
|
Panjang Tali (m)
|
Penyimpangan (cm)
|
Massa Beban (gr)
|
Waktu untuk 10 ayunan (sekon)
|
Periode
(T)
|
T2
|
g
(m/s2)
|
1.
|
1
|
3
|
50
|
20.30
|
2,3
|
4,12
|
9,6
|
2.
|
1
|
5
|
50
|
19.55
|
1,95
|
3,8
|
10,4
|
3.
|
1
|
3
|
100
|
20.50
|
2,05
|
4,2
|
9,9
|
4.
|
1
|
5
|
100
|
20.46
|
2,04
|
4,16
|
9,5
|
5.
|
0,8
|
3
|
50
|
18.30
|
1,83
|
3,34
|
9,4
|
6.
|
0,8
|
5
|
50
|
18.20
|
1,82
|
3,31
|
9,5
|
7.
|
0,8
|
3
|
100
|
17.97
|
1,79
|
3,2
|
9,8
|
8.
|
0,8
|
5
|
100
|
18.41
|
1,84
|
3,02
|
10,4
|
9.
|
0,6
|
3
|
50
|
15.70
|
1,57
|
2,46
|
9,6
|
10.
|
0,6
|
5
|
50
|
15.50
|
1,55
|
2,4
|
9,8
|
11.
|
0,6
|
3
|
100
|
15.40
|
1,54
|
2,37
|
9,9
|
12.
|
0,6
|
5
|
100
|
15.30
|
1,53
|
2,34
|
10
|
= =
= 9,81
Kesalahan mutlak gravitasinya yaitu :
∆g =
=
=0,014642
Jadi gravitasi tersebut adalah g =( ± ∆k ) = ( 9,81 ± 0,014642)
Kesalahan relatif gravitasinya yaitu :
= x 100%
= x 100%
= 0,14926 %
∆g =
=
=0,014642
Jadi gravitasi tersebut adalah g =( ± ∆k ) = ( 9,81 ± 0,014642)
Kesalahan relatif gravitasinya yaitu :
= x 100%
= x 100%
= 0,14926 %
B. Pembahasan
Dari percobaan yang telah dilakukan mendapatkan hasil Percepatan
gravitasi pada percobaan pertama dengan mengganti panjang tali menghasilkan
lima hasil seperti yang terdapat dalam tabel di atas dan hasil tersebut
sangatlah tidak meyimpang terlalu jauh dari percepatan gravitasi yang sudah
diputuskan 9,8 karena setelah saya rata rata hasilnya 9,81 yaitu mendekati
rumus yang sudah ditentukan Dari data yang kami peroleh dan dihitung dengan
menggunkan rumus
Dari hasil seperti pada tabel menunjukkan bahwa semakin panjang tali maka
semakin besar pula periode tersebut. Sedangkan perubahan massa benda tidak
dialami dengan bertambahnya periode bahkan bertambahnya massa periode selalu
tetap sama.
Setelah semua nilai
konstanta pegas dijumlahkan, didapatkan nilai rata-rata gravitasinya adalah = 9,81. Dan dengan rumus ∆g =maka besarnya
kesalahan mutlak gravitasinya adalah 0,014642. Untuk kesalahan relatif gravitasinya dicari dengan persamaan = x 100%, sehingga didapat kesalahan relatifnya sebesar 0,14926 %
kesalahan mutlak gravitasinya adalah 0,014642. Untuk kesalahan relatif gravitasinya dicari dengan persamaan = x 100%, sehingga didapat kesalahan relatifnya sebesar 0,14926 %
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan dua percobaan, didapatkan dua
kesimpulan mengenai pengaruh massa benda dan panjang tali terhadap besarnya
periode (T), yaitu sebagai berikut :
1. Dari hasil percobaan tersebut diperoleh besar
periode pada tiap tahapnya. Ternyata besarnya periode pada semua beban yang
bervariasi tersebut relatif sama besar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa massa
benda tidak mempengaruhi besarnya periode.
2. Ternyata besarnya periode pada semua panjang tali
yang bervariasi tersebut berbeda-beda, semakin panjang tali, semakin besar
periodenya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa panjang tali mempengaruhi
besarnya periode.
Kedua
percobaan diatas juga didukung dengan tingkat ketelitian yang tinggi yang
berkisar antara 100% yang sesuai dengan hasil analisis data sehingga dapat
menjamin bahwa data hasil pengamatan tidak terjadi kesalahan dalam
penghitungannya.
B.
Saran
Dalam melakukan percobaan tersebut harus teliti dan cermat dalam
mengamati waktu dan menghitung getaran yang terjadi. Karena akan mempengaruhi
periode yang dihasilkan. Jika dalam perhitungan periode terjadi kesalahan maka
akan berpengaruh pada besarnya percepatan gravitasinya.
DOKUMENTASI
DAFTAR PUSTAKA
Supiyanto, 2005. Fisika
SMA XI Kurikulum 2004. Jakarta : Erlangga.
moesaimoet.blogspot.com/2011/04/laporan-percobaan-melde-getaran-pada.html
Comments