LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI STRUKTUR JARINGAN TUMBUHAN
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
STRUKTUR JARINGAN TUMBUHAN
Disusun
untuk memenuhi tugas Laboratorium Biologi.
Program Studi Biologi
Disusun oleh : Pia Rohdina
SMAN CIKIJING, 2012-2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kami sehingga
terwujud laporan penelitian ini. Laporan ini berisi tentang penelitian jaringan
pada tumbuhan monokotil dan dikotil.
Terlaksananya laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu
saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
Bapak H. Ajid, S.Pd M.M.Pd, selaku kepala sekolah SMA N 1 Cikijing
Ibu Etik Ristinawati, selaku guru biologi.
Semua pihak yang berpartisipasi dalam
penyelesaian laporan ini.
Seperti kata pepatah, tak ada gading yang
tak retak, oleh karena itu kami meminta maaf apabila dalam penelitian dan
penyusuna laporan ini ada kesalahan. Kami menyadari bahwa dalam
penyusunan laporan ini masih banyak lubang yang terliang dan masih banyak
rongga yang terangah. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan
saran para pembaca agar laporan ini menjadi baik dan bermanfaat bagi setiap
orang.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Secara
struktural, tubuh tumbuhan sama dengan tubuh hewan, yaitu tersusun
oleh berbagai jaringan dan organ yang saling mendukung untuk melangsungkan
fungsi dan aktivitas hidup. Jaringan merupakan sekumpulan sel yang mempunyai
bentuk, fungsi dan sifat yang sama. Untuk membentuk suatu jaringan, sel-sel
mengalami spesialisasi dan diferensiasi. Jaringan-jaringan akan menyusun diri
menjadi suatu pola yang jelas diseluruh bagian tumbuhan dan hewan.
Jaringan
pada tubuh tumbuhan dibedakan atas dua bagian yaitu jaringan meristem dan
jaringan dewasa. Jaringan meristem adalah jaringan yang masih muda dan selalu
aktif membelah atau bersifat embrional sedangkan jaringan dewasa adalah
jaringan yang yang tidak lagi dapat membelah atau berdiferensiasi. Jaringan
meristem dapat dibedakan menjadi jaringan meristem primer (titik tumbuh primer)
yang berasal dari pembelahan sel-sel lembaga (embrio) yang terdapat pada bagian
aplikal akar, batang dan daun serta menyebabkan pertumbuhan memanjang dan
jaringan meristem sekunder (titik tumbuh sekunder) yang berasal dari
bentuk-bentuk sel dewasa menjadi embrional lagi, terdapat pula kambium serta
dapat menyebabkan pertumbuhan. Sedangkan jaringan dewasa terbagi menjadi
jaringan pelindung, jaringan parenkim, jaringan penyokong dan jaringan pengangkut.
Jaringan
hewan juga terbagi menjadi beberapa macam yakni jaringan epitel yang melapisi
bagian tubuh hewan, jaringan ikat atau penyokong sebagai penyambung antara
tulang dengan otot, jaringan otot dan jaringan saraf. Terdapat
perbedaan-perbedaan antara jaringan hewan dan jaringan tumbuhan baik dari segi
struktur maupun sel-sel penyusunnya. Berdasarkan hal tersebut, untuk dapat
mengetahui perbedaan-perbedaan antara jaringan tumbuhan dari segi struktur
maupun sel-sel penyusunya, maka dilakukanlah percobaan pengamatan mikroskopis
ini.
B. Tujuan
Praktikum
Adapun
praktikum ini bertujuan agar siswa mampu menjelaskan struktur dan macam-macam
jaringan yang menyusun organ-organ tubuh tumbuhan dan hewan.
C. Manfaat
Praktikum
Diharapkan
setelah kegiatan praktikum ini, siswa dapat mendeskripsikan struktur sel-sel
penyusun serta macam-macam jaringan yang menyusun tubuh tumbuhan dan hewan.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
Jaringan adalah sekumpulan sel yang
berkaitan erat satu sama lain serta memiliki struktur dan fungsi yang sama.
Ilmu yang mempelajari tentang struktur jaringan disebut histologi. Untuk
memebentuk suatu jaringan, sel-sel mengalami spesialisasi dan diferensiasi.
Berbagai jaringan tersusun dan terorganisasi dalam bentuk organ (Tim pengajar,
2011).
Jaringan penyusun tubuh tumbuhan
dibedakan atas dua bagian yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa. Jaringan
meristem adalah jaringan yang masih muda dan selalu aktif membela atau bersifat
embrional sedangkan jaringan dewasa adalah jaringan yang tidak dapat lagi
berdiferensiasi terdiri dari jaringan pengangkut, jaringan pelindung, jaringan
parenkim dan jaringan gabus (Hamka, 2006). Menurut Taryono, (1995)
jaringan meristem dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu :
a. Jaringan
Meristem Primer
Jaringan ini merupakan jaringan yang
berasal dari pembelahan sel-sel lembaga (embrio) yang terdapat pada bagian
apikal akar, batang dan daun serta menyebabkan pertumbuhan memanjang.
b. Jaringan
Meristem Sekunder
Jaringan ini berasal dari
bentuk-bentuk sel dewasa menjadi embrional lagi, terdapat pula kambium serta
dapat menyebabbkan pertumbuhan.
Selain
itu berdasarkan anonim, (2011) jaringan dewasa juga terbagi menjadi beberapa
bagian diantaranya:
a. Jaringan
Pelindung
Jaringan ini terletak pada bagian
terluar dari tumbuhan yang berfungsi sebagai pelindung jaringan bagian dalam.
Jaringan ini juga berfungsi sebagai tempat penyerapan zat seperti pada
daun yang dapat melakukan pertukaran gas dan ekskresi.
b. Jaringan
Parenkim
Merupakan jaringan dasar yang
terbentuk dari meristem dasar. Setelah dewasa sel-sel parenkim masih mampu
melakukan pembelahan, selain itu jaringan ini terdapat pada hampir semua tubuh
tumbuhan.
c. Jaringan
Penyokong
Jaringan ini berfungsi sebagai
penyokong tubuh tumbuhan, terdiri dari kolenkim dan sklerenkim. Kolenkim
merupakan jaringan penyokong pada organ tubuh muda dan tua pada tumbuhan lunak
sedangkan sklerenkim merupakan jaringan penguat yang sel-selnya mengalami
penebalan sekunder.
d. Jaringan
Pengangkut
Jaringan ini terdiri dari dua bagian
yakni xilem dan floem. Xilem berfungsi untuk mengangkut zat-zat dan garam-garam
mineral dari tanah kedaun sedangkan floem berfungsi mangangkut hasil
fotosintesis berupa sari-sari makanan dari daun keseluruh tubuh tumbuhan.
BAB III
METODE
PRAKTIKUM
A. Waktu dan
Tempat Praktikum
Adapun
waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan praktikum ini adalah :
hari / tanggal :Senin /8 Oktober 2012
waktu
:
Pukul 07.30 s.d. 09.10 WIB
tempat :
Laboratorium Biologi SMAN 1 CIKIJING
B. Alat
dan Bahan
Alat
dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu :
1. Alat
:
a. Mikroskop
b. Lap
kasar dan lap halus
2. Bahan
:
a. Preparat
awetan pada akar dan batang yang mewakili golongan monokotil dan dikotil.
C. Prosedur
Kerja
1. Menyiapkan mikroskop
berdasarkan urutan tata cara penggunaanya.
2. Mengambil preparat awetan
jaringan akar dan batang yang mewakili golongan dikotil dan monokotil.
3. Mengamati ciri dan
struktur serta letak masing-masing jaringan yang menyusun akar, dan batang.
4. Menggunakan perbesaran
objektif 4 kali untuk melihat preparat secara keseluruhan, lalu mengganti dengan pembesaran 10 kali untuk mengamati lebih jelas.
5. Menggambar kedua jaringan
tersebut secara keseluruhan dan menyebutkan bagian-bagianya.Membandingkan hasil
pengamatan dengan referensi.
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
A. Hasil
Pengamatan
Dari
pengamatan yang telah dilakukan, maka diperoleh gambar sebagai berikut :
Gambar
Pengamatan
|
Gambar Pembanding
|
Akar Monokotil Pembesaran 4 x 10
|
|
Akar Dikotil
Pembesaran 4 x 10
|
|
Batang Monokotil Pembesaran 4 x 10
|
|
Batang Dikotil
Pembesaran 4 x 10
|
B. Pembahasan
1. Penampang Melintang Akar Monokotil Akar merupakan salah satu
bagian dari tumbuhan yang berfungsi menyerap air dan garam-garam mineral dari
dalam tanah. Pada beberapa tanaman akar berfungsi menyimpan cadangan makanan.
Bagian-bagian yang nampak pada penampang akar melintang monokotil adalah :
a) Rambut
akar, berfungsi memperluas daerah atau medan penyerapan air dan garam mineral
dari dalam tanah.
b) Epidermis,
sel-selnya tersusun rapat satu sama lain, sehingga tidak ada ruang antar sel
dan biasanya hanya satu lapis sel. Sel epidermis akar berdinding tipis sehingga
mudah menyerap air dan garam mineral.
c) Epidermis,
sel-selnya tersusun rapat satu sama lain, sehingga tidak ada ruang antar sel
dan biasanya hanya satu lapis sel. Sel epidermis akar berdinding tipis sehingga
mudah menyerap air dan garam mineral.
d) Korteks,
sel-sel penyusunnya berupa dinding tipis yang terdiri dari beberapa sel dan
susunannya tidak beraturan.
e) Endodermis,
merupakan sel pemisah antara korteks dengan selinder pusat. Dinding sel
endodermis yang mengalami penebalan zat gabus yang tegak lurus dengan silinder
pusat sehingga tidak dapat dilalui air dan zat terlarut.
f) Empulur,
parenkim yang terletak dibagian tengah silinder pusat. Empulur yang terdapat
diantara berkas pembuluh angkut disebut jari-jari empulur. Jaringan ini
berfungsi dalam pertumbuhan sekunder pada tumbuhan
g) Floem,
sel-selnya memiliki sel plasma tetapi tidak memiliki inti, dinding selnya
berlubang halus dan berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh
tubuh tumbuhan.
h) Xilem,
memiliki dinding yang tebal seperti skelerenkim dan mengandung lignin. Jaringan
ini berfungsi mengangkut air dan garam mineral ke daun.
2. Penampang Batang Monokotil
Batang
merupakan salah satu organ yang memiliki bagian-bagian pokok, yaitu :
a) Epidermis,
sel-selnya sama dengan penyusun epidermis akar yaitu tersusun rapat, tanpa
ruang antar sel akan tetapi dinding sel epidermis batang pada umumnya mengalami
penebalan dan dilapisi zat gabus yang disebut katikulus sehingga terhindar dari
kekeringan.
b) Korteks,
sel-sel penyusunnya sama dengan sel penyusun korteks akar berdinding tipis,
susunan selnya tidak beraturan dan terdapat ruang antar sel.
c) Xilem,
berfungsi mengangkut air dan garam mineral dari tanah menuju daun.
d) Floem,
berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dan sari-sari makanan dari daun
keseluruh tubuh tumbuhan.
e) Endodermis,
merupakan sel pemisah antara korteks dengan selinder pusat. Dinding sel
endodermis yang mengalami penebalan zat gabus yang tegak lurus dengan silinder
pusat sehingga tidak dapat dilalui air dan zat terlarut.
3. Penampang Batang Dikotil
a) Epidermis,
terletak dibagian luar dan berfungsi sebagai jalan masuknya air dan garam
mineral dari pelindung yang dibawahnya.
b) Korteks,
terletak disebelah dalam epidermis dan berfungsi sebagai tempat lewatnya air
dari epidermis ke endodermis.
c) Endodermis,
terletak disebelah dalam korteks berfungsi mengatur lalu lintas zat yang akan
masuk kedalam silinder pusat.
d) Floem,
Pembuluh angkut yang terletak pada bagian dalam kambium, berfungsi mengangkut
air dan garam mineral dari dalam tanah menuju akar.
e) Xilem,
Pembuluh angkut yang terletak pada bagian dalam kambium.
4. Penampang Batang Dikotil
a) Epidermis,
terletak dibagian luar dan berfungsi sebagai jalan masuknya air dan garam
mineral dari pelindung yang dibawahnya.
b) Jaringan
tiang.
c) Floem,
Pembuluh angkut yang terletak pada bagian dalam kambium, berfungsi mengangkut
air dan garam mineral dari dalam tanah menuju akar.
d) Xilem,
Pembuluh angkut yang terletak pada bagian dalam kambium.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
● Jaringan yaitu kumpulan
sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama.
● Ada dua jaringan yang
menyusun
tumbuhan yaitu jaringan meristem dan jaringan permanen.
● Terdapat perbedaan
penyusunan jaringan pada tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil, yaitupada tumbuhan monokotil
ikatan pembuluhnya menyebar, sedangkan pada tumbuhan dikotil tersusun
melingkar.
● Terdapat jaringan epidermis,
korteks dan jaringan ikatan pembuluh (xylem dan floem) pada tumbuhan dikotil
dan tumbuhan monokotil. Sedangkan jaringan kambium hanya terdapat pada tumbuhan
dikotil.
● Terdapat jaringan epidermis
atas, epidermis bawah, jaringan palisade, jaringan spon, berkas pembuluh dan stomata
pada daun.
Perbedaan batang dikotil dan
monokotil dilihat dari ikatan pembuluhnya adalah:
● Pada batang dikotil:
Berkas
pembuluh tersusun dalam satu lingkaran. Pada batang dikotil, ikatan pembuluh
angkut tipe kolateral terbuka yaitu diantara floem dan xylem terdapat kambium.
Pada batang dikotil terdapat perbedaan anatomi batang tua dan batang muda yaitu
pada batang muda ditemukan adanya empulur sedangkan pada batang tua empulur
telah menghilang.
● Pada batang monokotil:
Berkas
pembuluhnya tampak tersebar. Pada batang monokotil, ikatan pembuluh angkut tipe
kolateral tertutup (diantara floem dan xylem tidak dijumpai adanya kambium).
Anatomi batang muda serta batang tua pada tumbuhan monokotil sama.
Yang menyebabkan terjadinya lingkaran
tahun yaitu pada tumbuhan dikotil yang berkayu keras dan hidup menahun
pertumbuhan sekunder berlangsung selama hidupnya atau secara terus menerus.
Pertumbuhan sekunder yang terjadi pada tumbuhan berkayu berbeda antara musim
kemarau dan musim hujan. Pada musim kemarau, kambium vaskuler membentuk kayu
yang menghasilkan sel-sel kayu berukuran kecil dengan dinding sel yang tebal.
Sebaliknya, pada musim hujan kambium vaskuler menghasilkan sel-sel kayu yang
berukuran besar dengan dinding sel yang tipis. Hal tersebut menyebabkan
pertumbuhan sekunder pada batang tampak seperti lingkaran konsentris yang
melintang. Setiap lapis berupa lingkaran yang mengelilingi suatu pusat
(konsentris) yang menunjukkan volume pertumbuhan sekunder tumbuhan dari tahun
ke tahun. Lingkaran inilah yang diebut sebagai lingkaran tahun.
Perbedaan antara akar dan batang
yaitu, pada akar berkas pengangkutnya (vaskuler) tipe radial yaitu floem dan
xylem berselang seling. Pada batang berkas pengangkutnya (vaskuler) tipe
kolateral yaitu floem di luar dan xylem di dalam.
B. Saran
-
Setiap pengamatan harus
dilakukan dengan teliti untuk mendapatkan hasil yang maximal.
-
Kepada pengamat disarankan agar
lebih teliti saat melakukan percobaan agar tidak terdapat gelembung udara yang
bisa mempersulit pengamatan.
-
Dalam proses pengamatan objek
dengan menggunakan microskop pengaturan focus sebaiknya dilakukan dengan
pelan-pelan.
-
Pada kegiatan praktikum ini,
sebaiknya alat dan bahan yang akan digunakan di persiapkan terlebih dahulu,
agar praktikan dapat berjalan dengan baik dan tidak terhambat.
DOKUMENTASI
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2011. Jaringan tumbuhan. http://www.membuatblog.web.id/2011/11/
jaringan-tumbuhan.html/ Diakses pada tanggal 03 November 2011
Taryono.1995. Prinsip
Belajar biologi. Jakarta : PT. Tiga Serangkai
Campbell,
Reece-Michell. 1999. Biologi. Jakarta : Erlangga
Wikipedia
Bahasa Indonesia. 2009. Jaringan. http://id.wikipedia.org/wiki/jaringan
Van210.
2008. Macam Jaringan Tumbuhan. http://biocyberway.blogspot.com
Comments