Laporan Praktikum Fisika, Fluida
DISUSUN OLEH :
PIA ROHDINA
XI IPA 1
SMAN 1 CIKIJING 2012-2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, yang telah memberikan anugerah serta rahmat yang melimpah, sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan praktukum fisika dengan cukup baik.
Saat laporan ini disusun, dengan penuh harapan,
penulis ingin membantu para pembaca atau menambah wawasan khususnya dalam
bidang fisika, selain itu juga untuk melengkapi tugas-tugas yang harus
diselesaikan agar dapat mendapatkan kriteria nilai yang memuaskan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih benyak
kekurangan yang terdapat dalam laporan ini, maka dengan segala kerendahan hati,
penulis sangat mengharapkan adanya masukan, saran, dan kritik dari semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini .
Cingambul, 14 April 2013
PRAKTIKUM I
I.
TUJUAN
Untuk memahami hukum Archimedes melalui kajian
eksperimental
II.
DASAR TEORI
Hukum
Archimedes
Hukum Archimedes : Setiap benda yang berada di dalam suatu fluida, maka
benda itu akan mengalami gaya ke atas (yang disebut gaya apung) seberat zat
cair yang dipindahkan. Dalam persamaan :
FA = Wb
Menurut Archimedes, benda menjadi lebih ringan bila diukur dalam air daripada
di udara karena dalam air, benda mendapat gaya ke atas. Sementara ketika di
udara, benda memiliki berat yang sesungguhnya.
Dalam Persamaan :
Wb = mb.g
Ketika dalam air, dikatakan memiliki berat semu,
dinyatakan dengan:
Wdf = Wb – FA
Keterangan :
Wdf : berat dalam fluida, dikatakan juga
berat semu (N)
Wb : berat benda sesungguhnnya, atau
berat di udara (N)
FA : gaya angkat ke atas (N)
Gaya angkat ke atas ini yang disebut juga gaya
apung.
A.
Defenisi I gaya apung
Gaya yang
dikerjakan fluida pada benda yang timbul karena selisih gaya hidrostatik yang
di kerjakan fluida antara permukaan bawah dengan permukaan atas.
BIla tekanan fluida pada sisi atas dan sisi bawah
benda yang mengapung masing – masing p1 dan p2, maka
gaya yang dikerjakan pada telur pada sisi atas dan bawah adalah:
F1 = ρ1. A
F2 = ρ 2. A
Gaya ke atas yang bekerja pada abalok merupakan
resultan gaya F1 dan F2.
FA = F2 – F2
FA = (ρ 2 – ρ 1)A
FA = (h2 – h1)pfgA
FA = ρ fgV
Keterangan :
ρ f = masa jenis fluida
(kg/m3)
V =
volume air telur yang tercelup (m3)
B.
Defenisi II gaya apung
Selisih berat benda di udara dengan berat benda di
fluida yang memiliki gaya apung tersebut.
III. ALAT DAN BAHAN
1. Neraca
Pegas
2. Gelas
Ukur
3. Beban /
Balok Kayu
4. Air
IV.
LANGKAH KERJA
1.
Ikat batu
dengan benang
2.
Timbang batu
dengan neraca pegas
3.
Masukkan batu
ke dalam toples yang berisi air hingga penuh, dengan wadah yang telah diukur
beratnya sebagai alas toples.
4.
Perhatikan
perubahan dalam neraca pegas
5.
Ukur
berat air yang tumpah, yaitu selisih antara berat wadah yang menjadi alas
toples dan berisi air tumpahan dengan berat wadah sebelumnya
V.
HASIL PENGAMATAN
Wu
batu
|
WA
batu
|
Fa = Wu
batu - WA batu
|
W0
wadah
|
W1
wadah
|
W air
yg tumpah = W0
wadah - W1 wadah
|
2,3 N
|
1,6 N
|
0,7 N
|
1 N
|
0,3 N
|
0,7 N
|
VI. PEMBAHASAN
Percobaan ini (hukum Archimedes bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara
gaya ke atas dengan berat zat cair yang di pindahkan. Dalam landasan teori
Hukum Archimedes menyatakan bahwa sebuah benda yang tercelup sebagian atau
seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami gaya ke atas yang besarnya sama
dengan berat zat cair yang dipindahkan. Sebuah benda yang tenggelam seluruhnya
atau sebagian dalam suatu zat cair akan mendapat gaya ke atas yang sama besar
dengan berat fluida yang dipindahkan.
Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan terhadap batu. Dan berdasarkan
hasil perhitungan data yang diperoleh ternyata hubungan antara gaya ke atas
dengan berat zat cair yang di pindahkan yang di peroleh adalah sama besar (FA
sama dengan W air yg tumpah), yaitu; (W air yg tumpah = 0.7 N dan FA
= 0,7 N). Ini sesuai dengan hukum Archimedes (FA = Wb).
VII.KESIMPULAN DAN SARAN
- Kesimpulan
Banyaknya zat cair yang dipindahkan adalah
sebanding dengan besarnya gaya ke atas dari zat cair (Wb = FA)
- Saran
·
Diharapkan
sebelum melakukan percobaan, praktika mengetahui tujuan percobaan yang akan
dilakukan.
·
Hendaknya
praktika berhati-hati dalam melakukan praktikum, sehingga di peroleh hasil yang
maksimal.
DOKUMENTASI
PRAKTIKUM II
I.
TUJUAN
Membuktikan peristiwa tenggelam, terapung, dan
melayang.
II.
DASAR TEORI
Hukum Archimedes menyatakan sebagai berikut, Sebuah benda yang tercelup
sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami gaya ke atas yang
besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkannya. Sebuah benda yang
tenggelam seluruhnya atau sebagian dalam suatu fluida akan mendapatkan gaya
angkat ke atas yang sama besar dengan berat fluida fluida yang dipindahkan. Besarnya
gaya ke atas menurut Hukum Archimedes ditulis dalam persamaan :
FA = ρ V g
Keterangan :
FA =
gaya ke atas (N)
V =
volume benda yang tercelup (m3)
Ρ = massa jenis zat cair (kg/m3)
g =
percepatan gravitasi (N/kg)
Hukum ini juga bukan suatu hukum fundamental karena dapat diturunkan
dari hukum newton juga. Bila gaya archimedes sama dengan gaya berat W maka
resultan gaya =0 dan benda melayang .
-
Bila FA>W
maka benda akan terdorong keatas akan melayang
-
Jika
rapat massa fluida lebih kecil daripada rapat massa telur maka agar telur
berada dalam keadaan seimbang, volume zat cair yang dipindahkan harus lebih
kecil dari pada volume telur.Artinya tidak seluruhnya berada terendam dalam
cairan dengan perkataan lain benda mengapung. Agar benda melayang maka volume
zat cair yang dipindahkan harus sama dengan volume telur dan rapat massa cairan
sama dengan rapat rapat massa benda.
-
Jika
rapat massa benda lebih besar daripada rapat massa fluida, maka benda akan
mengalami gaya total ke bawah yang tidak sama dengan nol. Artinya benda akan
jatuh tenggelam. Berdasarkan Hukum Archimedes, sebuah benda yang tercelup ke
dalam zat cair akan mengalami dua gaya, yaitu gaya gravitasi atau gaya berat
(W) dan gaya ke atas (FA) dari zat cair itu.
Dalam hal ini ada tiga
peristiwa yang berkaitan dengan besarnya kedua gaya tersebut yaitu seperti
berikut.
·
Tenggelam
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan
tenggelam jika berat benda (W)
lebih besar dari gaya ke atas (FA).
W > FA
ρ b Vb g > ρ f Vf g
ρ b > ρ f
Volume bagian benda yang tenggelam bergantung dari
rapat massa zat cair (ρ)
•
Melayang
Sebuah benda yang
dicelupkan ke dalam zat cair akan melayang jika berat benda (W) sama dengan
gaya ke atas (FA) atu benda tersebut tersebut dalam keadaansetimbang
W = FA
ρ b Vb g = ρ f Vf g
ρ b = ρ f
Pada 2 benda atau lebih yang melayang dalam zat
cair akan berlaku :
EA = Eb
•
Terapung
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan
terapung jika berat benda (W) lebih kecil dari gaya ke atas (FA).
W > FA
ρ b Vb g > ρ f Vf g
ρ b > ρ f
III.
ALAT DAN BAHAN
- Alat :
- Gelas Ukur
- Neraca Pegas
- Sendok
- Benang
- Bahan :
- Telur
- Air
- Garam
IV.
LANGKAH KERJA
- Ikat telur dengan benang
- Celupkan telur ke dalam gelas ukur berisi air dan perhatikan peristiwa yang terjadi.
- Tarik kembali telur
- Campurkan garam ke dalam gelas ukur berisi air sedikit demi sedikit.
- Perhatikan Perisitiwa yang terjadi.
V.
HASIL PENGAMATAN
Banyaknya
Garam (sendok)
|
Gejala
yang terjadi
|
-
|
Tenggelam
|
2
|
Tenggelam
|
4
|
Tenggelam
|
6
|
Melayang
|
8
|
Terapung
|
VI.
PEMBAHASAN
Pada saat
telur dicelupkan dalam air tak bergaram sampai 2 sendok garam tetap tenggelam
karena ρ telur masih
lebih besar dari ρ air.
Pada saat
telur dicelupkan pada larutan garam dengan kadar 6 sendok, telur sudah melayang
karena ρ telur sama
dengan ρ air.
Pada saat
telur dicelupkan pada larutan garam dengan kadar 8 sendok, telur sudah terapung
karena ptelur lebih besar dari ρ air.
Hubungan
massa jenis zat cair dengan gaya keatas adalah berbanding terbalik. Semakin
besar massa jenis, maka gaya ke atas semakin kecil. Begitu juga sebaliknya.
VII.
KESIMPULAN
1. Kesimpulan
·
Benda
tenggelam karena ρ telur > ρ air.
·
Benda
melayang karena ρ telur = ρ air.
·
Benda
terapung karena ρ telur < ρ air.
·
Hubungan
massa jenis zat cair dengan gaya keatas adalah berbanding terbalik. Semakin
besar massa jenis, maka gaya ke atas semakin kecil. Begitu juga sebaliknya.
- Saran
·
Diharapkan
sebelum melakukan percobaan, praktika mengetahui tujuan percobaan yang akan
dilakukan.
·
Hendaknya
praktika berhati-hati dalam melakukan praktikum, sehingga di peroleh hasil yang
maksimal.
DOKUMENTASI
PRAKTIKUM III
I.
TUJUAN
Menentukan massa jenis zat cair dengan menggunakan pipa “U”
II. DASAR TEORI
Massa jenis merupakan bagian sifat penting dari
zat. Massa Janis (ρ) adalah
perbandingan antara massa zat dengan volum zat tersebut.
ρ =
Keterangan :
m = massa (Kg)
V =
volume (m3)
ρ =
massa jenis (Kg/m3)
Hukum utama hidrostatistika
“Zat cair yang sejenis dan terletak
pada satu bidang datar akan memiliki tekanan yang sama”.
P1 = P2
ρa . g . ha = ρs . g . hs
III. ALAT DAN BAHAN
1. Pipa U
2. Air
3. Zat cair (minyak)
4. Mistar
5. Gelas ukur
6. Neraca
IV. LANGKAH KERJA
·
Menyiapkan alat & bahan
·
Memasukkan air kedalam pipa U
·
Mengukur tinggi permukaan air dan memasang karet sebagai pembatas
·
Memasukkan minyak kedalam pipa U
·
Mengukur ketinggian minyak dan pertambahan tinggi air
V. HASIL PENGAMATAN
h air mula2 (cm)
|
h minyak (cm)
|
H air (cm)
|
Hasil (9/cm3)
|
2
|
10
|
9
|
0,9
|
VI. ANALISA
DATA
1. Diketahui : hm = 10 cm
ha = 9 cm
Di tanya ρ m?
Di jawab :
P1 = P2
hm
ρ mg = ha. ρ a.g
10 .
ρ m = 9 . 1
ρ m = 0,9 9/cm3
Jadi massa jenis minyak adalah 0,9 9/cm3 atau 900 kg/m3
VIII. KESIMPULAN
1. Kesimpulan
·
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
·
Massa jenis minyak tanah adalah 0,9 9/cm3
·
Massa jenis air (ρ air) lebih besar daripada masa jenis minyak (ρ minyak)
·
Massa jenis minyak dari percobaan diatas adalah konstan meskipun pada
pipa U ditambhankan air secara bertahap.
2. Saran
·
Diharapkan
sebelum melakukan percobaan, praktika mengetahui tujuan percobaan yang akan
dilakukan.
·
Hendaknya
praktika berhati-hati dalam melakukan praktikum, sehingga di peroleh hasil yang
maksimal.
DOKUMENTASI
PRAKTIKUM IV
VI. TUJUAN
Untuk
mengetahui bagaimana sebuah kapal yang berat dapat mengapung.
VII.DASAR TEORI
Penerapan Hukum
Archimedes- Anda tentunya sering
melihat kapal yang berlayar di laut, benda-benda yang terapung di permukaan
air, atau batuan-batuan yang tenggelam di dasar sungai. Konsep terapung,
melayang, atau tenggelamnya suatu benda di dalam fluida,
kali pertama diteliti oleh Archimedes. Menurut Archimedes,
benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam fluida, akan mengalami gaya
ke atas. Besar gaya ke atas tersebut
besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda. Secara
matematis, Hukum Archimedes dituliskan sebagai berikut.
FA = gaya ke atas (N),
ρf = massa jenis fluida (kg/m3),
Vf = volume fluida yang dipindahkan (m3), dan
g = percepatan gravitasi (m/s2).
Dapat dilihat bahwa besarnya gaya ke atas yang
dialami benda di dalam fluida bergantung pada massa jenis fluida, volume fluida
yang dipindahkan, dan percepatan gravitasi Bumi. Anda telah mengetahui bahwa
suatu benda yang berada di dalam fluida dapat terapung, melayang, atau
tenggelam, berikut uraiannya.
Benda yang dicelupkan ke dalam
fluida akan terapung jika massa jenis benda lebih kecil daripada massa jenis
fluida (ρb < ρf). Massa jenis benda yang terapung
dalam fluida memenuhi persamaan berikut.
atau
dengan: Vbf = volume benda yang
tercelup dalam fluida (m3),
Vb
= volume benda (m3),
hbf
= tinggi benda yang tercelup dalam fluida (m),
hb
= tinggi benda (m),
ρb = massa jenis benda (kg/m3),
dan
ρf = massa jenis fluida (kg/m3).
Benda
yang dicelupkan ke dalam fluida akan melayang jika massa jenis benda sama
dengan massa jenis fluida (ρb= ρf). Dapatkah Anda
memberikan contoh benda-benda yang melayang di dalam zat cair?
c. Tenggelam
Benda yang dicelupkan ke dalam
fluida akan tenggelam jika massa jenis benda lebih besar daripada massa jenis
fluida (ρb > ρf). Jika benda yang dapat tenggelam
dalam fluida ditimbang di dalam fluida tersebut, berat benda akan menjadi
atau
dengan:
wbf
= berat benda dalam fluida (N), dan
w =
berat benda di udara (N).
VIII. ALAT DAN BAHAN
1.
beberapa penjepit
kertas
2.
lembaran aluminium
3.
penggaris
4.
seember air
IX. LANGKAH KERJA
1. Gunting
dua potongan aluminium berukuran 10 cm x 10 cm ddri lembaran aluminium,
2. Bungkuskan
salah satu potongan aluminium pada 10 penjepit kertas, dan remaslah sampai
berbentuk seperti bola kecil yang mampat.
3. Lipat
empat sisi potongan aluminium yang lain untuk membentuk sebuah kotak bujur
sangkar kecil.
4. Tempatkan
10 penjepit kertas di atas kotak kecil tersebut.
5. Letakkan
kotak kecil aluminium tersebut di atas permukaan air di ember.
6. Letakkan
bola kecil aluminium di atas permukaan air.
X. HASIL PENGAMATAN
Kotak
kecil terapung, sedangkan bola kecil tenggelam.
VII. PEMBAHASAN
Bola
dan kotak mempunyai berat yang sama,tetapi bola mengambil tempat yang lebih
kecil dibandingkandengan kotak. Sesuai
dengan hikum Archimedes jumlah air yang didesak
oleh benda, sama dengan gaya tekan ke atas oleh air terhadap benda
tersebut.Bola mendesak air lebih sedikit dibandingkan dengan kotak, maka tidak
cukup gaya -tekan ke atas yang memungkinkannya terapung. Kapal besar sangat
berat, tetapi mempunyai ruang-ruang loss yang berisi udara, yang memperbesar
gaya apung.
Begitu pula dengan kapal laut Agar kapal laut tidak
tenggelam badan kapal harus dibuat berongga. hal ini bertujuan agar volume
air laut yang dipindahkan oleh badan kapal menjadi lebih besar. Berdasarkan persamaan
besarnya gaya apung sebanding dengan volume zat cair yang dipindahkan, sehingg
gaya apungnya menjadi sangat besar. Gaya apung inilah yang mampu melawan berat kapal,
sehingga kapal tetap dapat mengapung di permukaan laut.
IX.
KESIMPULAN
1.
Kesimpulan
Besarnya gaya apung
sebanding dengan volume zat cair yang dipindahkan, sehingg gaya apungnya
menjadi sangat besar. Gaya apung inilah yang mampu melawan berat benda, sehingga benda tetap dapat mengapung
di permukaan.
2.
Saran
· Diharapkan sebelum melakukan percobaan, praktika
mengetahui tujuan percobaan yang akan dilakukan.
· Hendaknya praktika berhati-hati dalam melakukan
praktikum, sehingga di peroleh hasil yang maksimal.
DOKUMENTASI
DAFTAR PUSTAKA
Kaginan, Marthen.2006. FISIKA untuk SMA kelas XI,
cimahi : Erlangga
Astra, I Made dan setiawan , Hilman. 2007. FISIKA
untuk SMA dan MA
Kelas XI, Jakarta: Piranti Darma kalokatama
Subagya, Hari, dan Agus, Taranggono. 2007. Sains
fisika 1, Jakarta : Bumi Aksara
Parwanto, Budi 2007 FISIKA DASAR 2 TEORI dan
Implementasinya , Jakarta : Tiga Serangkai
Comments